Bulu Tangkis

PBSI Pastikan Promosi-Degradasi Atlet Tetap Ada

single-image

Jakarta –  PP PBSI memastikan promosi dan degradasi atlet tetap berlangsung meskipun tidak banyak turnamen yang diikuti.

Promosi dan degradasi merupakan salah satu program pelatnas PBSI yang digelar di akhir tahun. Dalam penentuannya, PBSI menyiapkan sejumlah kriteria penilaian.

Penilaian yang paling berperan ialah hasil dari turnamen yang atlet ikuti sepanjang tahun dengan menyesuaikan target yang sudah ditetapkan. Tapi situasi pandemi Corona mengikibatkan banyak turnamen disetop sehingga membuat PBSI tak punya banyak pilihan.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, promosi dan degradasi tetap berjalan tak ada masalah dan bisa berjalan seperti biasa.

“Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) serta pelatih sudah memiliki kriteria tertentu untuk menentukan promosi degradasi. Turnamen (memang) salah satunya, tapi (tolok ukur) lainnya juga banyak. Jadi tetap ada (promosi degradasi),” kata Budiharto kepada pewarta di kawasan Jakarta Timur.

Hanya siapa yang didegradasi dan siapa yang dipromosikan belum tahu. Bisa jadi atlet yang didegradasi nol (tidak ada), atau bisa jadi 20 (atlet), atau berapa,” dia menambahkan.

“Jadi semua tergantung. Kriterianya memang turnamen tapi ada kriteria latihan dan perfoma, serta penilaian lainnya.”

Sebelumnya, PP PBSI mengakui kesulitan menentukan promosi dan degradasi pemain menyusul tidak adanya turnamen delapan bulan belakangan.

Selepas All England 15 Maret lalu, pebulutangkis Indonesia tanpa turnamen hingga akhir tahun. Selain membatalkan, BWF juga menggeser jadwal beberapa turnamen menjadi awal 2021.

Satu-satunya turnamen yang tersisa yaitu Denmark Open 2020, namun PBSI memutuskan untuk tak mengirimkan Kevin Sanjaya dkk. dengan pertimbangan keselamatan dan kesehatan atlet.

Leave a Comment

You may also like