Sejumlah legenda bulutangkis sebelum ini sempat minta Moeldoko untuk maju dalam bursa calon Ketua Umum PP PBSI. Tapi rupanya belum ada jawaban pasti.
Nama Kepala Staf Kepresidenan itu dimunculkan pertama kali oleh para legenda bulutangkis yang di antaranya terdiri dari Liem Swie King, Christian Hadinata, Ivana Lie, Hariyanto Arbi, Rudy Hartono, Imelda Wigoena, Liliyana Natsir hingga Tontowi Ahmad.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kawasan Jakarta, awal September lalu, mereka meminta Moeldoko untuk maju dalam pencalonan. Namun, hingga perjumpaan itu tuntas belum ada jawaban pasti dari Panglima Tentara Nasional Indonesia ke-18 itu.
“Kami sudah minta Bapak Moeldoko tapi kan belum ada jawaban,” kata Hariyanto kepada pewarta dalam sambungan telepon, Jumat (2/10/2020).
“Waktu itu kami sudah bertemu cuma beliau tidak mengiyakan tapi tidak menolak juga. Jadi sekarang masih menunggu,” lanjutnya.
Pemain dengan julukan Smes 100 watt ini lantas menjelaskan alasan di balik tujuan dirinya dan para legenda bulutangkis lain dalam mengusung Moeldoko untuk jadi Ketua Umum PBSI periode 2020-2024.
Kami ajukan Bapak Moeldoko karena cinta olahraga bulutangkis. Beliau konseptor dan manajemennya juga bagus. Pernah menjadi pimpinan angkatan darat, pastinya bukan orang sembarangannya,” tuturnya.
Terkait hal itu, PP PBSI sendiri telah merencanakan untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Mei 2021, dari seharusnya dilangsungkan akhir tahun ini. Keputusan itu diambil setelah melihat kondisi pandemi Corona yang belum mereda sehingga pengurus PBSI tak bisa menyelenggarakan Munas secara langsung.
