Site icon Blog303

Apriyani Rahayu: Dulu Hobi, Kini Jadi Pebulutangkis Profesional

Apriyani Rahayu kini jadi pebulutangkis ganda putri nomor satu di Indonesia. Bersama Greysia Polii, ia menjadi salah satu andalan di Olimpiade Tokyo nanti.

Tapi jauh sebelum penampilan cemerlangnya, Apriyani ternyata sudah melalui banyak jalan terjal dalam meniti kariernya di olahraga tepok bulu. Seperti apa?

Datang dari desa terpencil di Sulawesi Tenggara, Apriyani sama seperti sosok seperti anak-anak seusianya. Suka bermain, bahkan cenderung lebih tomboy. Salah satunya olahraga yang digemarinya selain sepakbola ialah bulutangkis.

Orang tuanya, Sitti Jauhar dan Ameruddin, yang melihat minat Apriyani mengolah shuttlecock berusaha cari jalan agar anaknya memiliki raket. Kebetulan, orang tuanya bukan dari keluarga mumpuni perekonomiannya.

Menurut Apriyani, saat itu dia belum berpikir akan menjadi pemain bulutangkis. Sampai kemudian, dia masuk ke sebuah klub kecil di daerahnya dan dari tempat itu lah ketertarikannya muncul.

“Awalnya dari hobi. Saya enggak lihat siapa-siapa yang main. Saya tahunya Susy Susanti. Cuma ramai doang, tapi mukanya tak pernah lihat. Jadi sekadar hobi, orang tua juga mendukung, ya berjalan saja,” kata Apriyani Rahayu.

“Saya juga enggak pernah bermimpi mau jadi pemain atau apa. Cuma dulu ada satu raket bekas, saya ingat warnanya biru merk Astec. Itu setiap putus saya ikat ulang pakai tali pancingan. Lalu kalau mau tidur saya peluk-peluk. Begitu terus.”

Kini, pemain berusia 22 tahun itu menuai usaha yang sudah ia lakukan bersama orang tuanya. Dia dipanggil pelatnas dan kini menjadi andalan Merah Putih di setiap kejuaraan.

Hal itu terbukti, nama Apriyani Rahayu melejit saat dipasangkan pertama kali dengan Greysia Polii. Dia menjadi jawara di turnamen Thailand Open Grand Prix Gold 2017, padahal baru satu bulan dipasangkan. Dia juga juara di Prancis Open 2017, India Open 2018, dan terbaru juara SEA Games 2019 di Filipina.

Exit mobile version